Pesawat Sederhana
             Post under            Fisika, Materi Pelajaran, Materi SMP    
 pesawat sederhana adalah alat-alat  yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan.  Ada berbagai jenis pesawat  sederhana antara lain bidang miring, tuas, dan katrol. di dalam  pembahasan pesawat sederhana ini....kalian akan sering bertemu dengan  istilah keuntungan mekanis (KM). keuntungan mekanis merupakan  efek dari penggunaan pesawat sederhana yang menyebabkan gaya yang kita  keluarkan untuk mengangkat beban sama dengan berat beban dibagi dengan  keuntungan mekanisnya.
F = W/KM
F = W/KM
W = m.g
keterangan :
F = gaya yang kita keluarkan (N)
W = berat beban yang kita angkat (N)
KM = keuntungan mekanis
m = massa beban (kg)
g = percepatan grafitasi (m/s2)
Jadi semakin besar KM maka gaya yang kita keluarkan untuk mengangkat beban semakin kecil. Hmmm... mengapa bisa demikian?
Hal ini berkaitan dengan usaha/kerja  yang kita lakukan. Sebenarnya, pesawat sederhana tidak mengurangi total  usaha/kerja yang kita keluarkan untuk mengangkat beban. walaupun  demikian jumlah gaya yang dibutuhkan untuk mencapai hal ini dapat dikurangi dengan menerapkan gaya yang lebih sedikit terhadap jarak yang lebih jauh. ingat :
usaha = gaya x jarak tempuh
Dengan kata lain, peningkatan jarak akan mengurangi gaya yang dibutuhkan. 
1. Bidang Miring
bidang miring merupakan sebuah bidang miring yang digunakan untuk memindahkan sebuah benda ke ketinggian tertentu. 
Keterangan :
s    = panjang bidang miring (m)
h   = ketinggian (m)
W = berat beban (N)
F   = gaya dorong (N)
F   =  W x (h/s)
Keuntungan Mekanis (KM) = s/h
Misalnya, berat  kotak adalah 800 N berarti untuk memindahkan kotak diperlukan gaya  paling sedikit 800 N, ketinggian permukaan bak mobil dari tanah (h) 1,5  m. Usaha yang dilakukan untuk mengangkat kotak tersebut adalah sebagai  berikut :
W = F × h = 800 N × 1,5 m = 1.200 Nm
Bagaimana jika  menggunakan bidang miring sepanjang 4,5 m? Usaha untuk memindahkan kotak  ini adalah sama yaitu 1.200 Nm. Akan tetapi, karena jaraknya (s) lebih  besar, gaya yang diperlukan untuk memindahkan kotak melalui bidang  miring lebih sedikit.
F = W x (h/s) = 1.200 x (4,5/1,5) = 1.200 x 1/3 = 400 N
Prinsip bidang  miring juga diterapkan pada berbagai macam alat buatan manusia seperti  baji, kapak, tatah, pisau, obeng, paku, sekrup....juga jalan yang  berkelok-kelok di pegunungan.
2. Tuas
Sistem kerja tuas  terdiri atas tiga komponen, yaitu beban, titik tumpu, dan kuasa. Tuas  dapat dibedakan menjadi 3 jenis. Pembagian ini berdasarkan pada letak  titik gaya, titik beban, titik tumpu.
a. Tuas Jenis Pertama
contoh alat dengan tuas jenis I :
Gunting, catut, tang, pemotong kuku, linggis dll
b. Tuas Jenis Kedua
Jenis tuas ini mempunyai ciri titik beban terletak di antara titik gaya (kuasa) dan titik tumpunya.
contoh alat dengan tuas jenis II :
pembuka botol, gerobak beroda satu, pemotong kertas, pelubang kertas dll.
c. Tuas Jenis Ketiga
Jenis tuas ini mempunyai ciri titik gaya terletak di antara titik tumpu dan titik beban.
contoh alat dengan tuas jenis III :
pinset, pancing, sekop dll
 di bawah ini merupakan gambar benda2 yang menggunakan prinsip tuas :
keterangan :
a. tuas jenis pertama
b. tuas jenis kedua
c. tuas jenis ketiga
Rumus-rumus dalam tuas :
F = W x (Lb/Lk)
KM = Lk/Lb
keterangan : 
F      = gaya yang dikerjakan pada tuas (N)
W    = beban tuas (N)
Lb    = lengan beban, adalah jarak antara titik tumpu 
dengan dengan beban (m)
dengan dengan beban (m)
Lk    = lengan kuasa, adalah jarak antara titik tumpu 
dengan kuasa/gaya yang dikerjakan (m)
dengan kuasa/gaya yang dikerjakan (m)
KM  = keuntungan mekanis
3. Katrol
Katrol adalah roda  berongga yang disepanjang sisinya untuk tempat tali. Katrol sangat baik  digunakan untuk memindahkan beban ke atas/bawah. Katrol dapat dibedakan  menjadi katrol tunggal tetap, katrol tunggal bergerak, dan takal  (katrol majemuk berganda).
a. Katrol Tunggal Tetap
katrol tunggal tetap terdiri dari sebuah katrol yang kedudukannya tidak berubah-ubah (tetap).
Keuntungan mekanis (KM) katrol tunggal tetap = 1
Keuntungan mekanis =1 berarti berat beban = gaya yang kita keluarkan untuk mengangkat beban tersebut.
maka,
F = W
contoh : katrol yang digunakan untuk menimba air.
Trus...klo gaya yang kita keluarkan besarnya sama aja dengan berat bebannya, untuk apa dong fungsi katrol tunggal ini?
Hmm.. katrol jenis ini memang tidak mengurangi besar gaya yang kita keluarkan, namun dapat merubah arah gaya. Bila kita menarik suatu beban dari atas ke bawah tanpa katrol maka kita harus mengeluarkan gaya dengan arah tersebut yaitu dari atas ke bawah sehingga kita kesulitan memanfaatkan berat tubuh kita. sedangkan bila menggunakan katrol (seperti yang terlihat pada gambar di atas...) gaya yang kita keluarkan justru berarah dari atas ke bawah. Hal ini menyebabkan kita dapat memanfatkan berat tubuh kita untuk mengankat beban tersebut jadi tangan kita tidak cepat lelah.
Trus...klo gaya yang kita keluarkan besarnya sama aja dengan berat bebannya, untuk apa dong fungsi katrol tunggal ini?
Hmm.. katrol jenis ini memang tidak mengurangi besar gaya yang kita keluarkan, namun dapat merubah arah gaya. Bila kita menarik suatu beban dari atas ke bawah tanpa katrol maka kita harus mengeluarkan gaya dengan arah tersebut yaitu dari atas ke bawah sehingga kita kesulitan memanfaatkan berat tubuh kita. sedangkan bila menggunakan katrol (seperti yang terlihat pada gambar di atas...) gaya yang kita keluarkan justru berarah dari atas ke bawah. Hal ini menyebabkan kita dapat memanfatkan berat tubuh kita untuk mengankat beban tersebut jadi tangan kita tidak cepat lelah.
b.  Katrol Tunggal Bergerak
katrol tunggal bergerak terdiri dari sebuah katrol yang kedudukannya dapat berubah-ubah (tetap)
Keuntungan mekanis (KM)  katrol tunggal bergerak = 2
maka,
F = 1/2.W
Keuntungan mekanisnya = 2 artinya kita hanya perlu mengeluarkan gaya separuh dari berat beban yang kita angkat ( F = W/KM).
c. Takal (Katrol majemuk/berganda)
Takal / Katrol  majemuk atau berganda adalah katrol yang terdiri dari sebuah katrol  tetep dan satu atau lebih katrol bergerak... katrol ini biasanya  digunakan untuk mengankat beban yang sangant berat.
Keuntungan mekanis (KM) takal = Jumlah katrol 
F = W/jumlah katrol

 
 Postingan
Postingan
 
 









 
 
 
 
 
 
 

0 Coment:
Posting Komentar